Benarkah Meteor Jatuh Pernah Menewaskan Seseorang? Ini Sejarahnya!
Fenomena Meteor Jatuh dan Dampaknya pada Sejarah Manusia
Meteor jatuh sering kali dianggap sebagai fenomena alam yang menakjubkan, namun dampaknya bisa sangat berbahaya. Setiap hari, sekitar 48 ton material meteorit jatuh ke Bumi, meskipun sebagian besar terbakar di atmosfer. Namun, ada kemungkinan bahwa beberapa dari mereka menyebabkan kematian atau kerusakan parah. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai peristiwa-peristiwa historis yang melibatkan jatuhnya meteor dan dampaknya.
Peristiwa Meteor Paling Mengerikan dalam Sejarah
Peristiwa Tunguska pada tahun 1908 di Siberia menjadi salah satu peristiwa paling misterius dalam sejarah. Ledakan yang terjadi ketika sebuah benda tak dikenal jatuh di atas hutan pinus tersebut memiliki kekuatan setara dengan 15 megaton TNT. Meskipun tidak meninggalkan kawah, ledakan ini menghancurkan area seluas setengah juta hektar hutan dan menyebabkan gelombang kejut yang membuat banyak orang kehilangan kesadaran.
Selain itu, ada laporan tentang kematian akibat jatuhnya meteor di India pada tahun 2016. Di sebuah perguruan tinggi teknik, ledakan meninggalkan kawah di tanah dan memecahkan jendela-jendela di dekatnya. Salah satu korban adalah seorang pengemudi bus yang meninggal setelah terluka. Meski awalnya diduga disebabkan oleh bahan peledak, penyelidikan lebih lanjut menunjukkan kemungkinan besar peristiwa tersebut disebabkan oleh jatuhnya meteor.
Kematian Akibat Meteor dalam Sejarah Tertulis
Hingga saat ini, hanya satu orang yang secara resmi dicatat terbunuh oleh meteorit, yaitu seorang warga Irak abad ke-19. Namun, banyak laporan lain yang belum dikonfirmasi tentang insiden semacam itu. Misalnya, pada tahun 1639, sebuah meteor jatuh di provinsi Shaanxi, China, merusak banyak rumah dan menewaskan puluhan orang. Peristiwa ini menunjukkan bahwa bahaya dari jatuhnya meteor bukanlah hal yang baru dalam sejarah manusia.
Ada juga laporan tentang kematian pelaut akibat jatuhnya meteor. Dalam buku Comets and Meteors (1873), disebutkan bahwa dua pelaut asal Swedia terbunuh oleh batu angkasa yang jatuh pada tahun 1674. Selain itu, pada tahun 1648, dua pelaut Belanda tewas di Samudra Hindia karena meteor seberat 4 kilogram menghantam kapal mereka.
Peristiwa Meteor yang Mengubah Peradaban
Bukti tertua dampak meteorit yang mematikan ternyata mendahului sejarah tertulis. Studi di Scientific Reports pada 2020 menemukan jejak-jejak dari jatuhnya meteor yang kemungkinan menghancurkan desa Abu Hureyra di Suriah sekitar 12.800 tahun yang lalu. Peristiwa ini menyebabkan penurunan populasi manusia prasejarah dan berkontribusi pada kepunahan beberapa megafauna purba.
Di Amerika Utara, peristiwa meteor juga diyakini telah menghancurkan peradaban suku-suku asli seperti Budaya Hopewell. Meskipun tidak ada catatan mengenai korban jiwa secara langsung, peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan parah pada pertanian dan berpotensi menyebabkan keruntuhan seluruh peradaban.
Meteor dan Kehidupan Sehari-hari
Meskipun jarang terjadi, jatuhnya meteor bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Contohnya, pada 2021, seorang perempuan Kanada terbangun ketika sebuah meteor menghantam atap rumahnya dan mendarat di bantalnya saat ia sedang tidur. Namun, ia tidak mengalami cedera apapun. Di sisi lain, pada 2013, sebuah meteor meledak di atas Rusia dan melukai lebih dari seribu orang.
Pada 2025, meteor juga terlihat di Laut Jawa dan sekitar Kota Tegal. Penampakan ini sempat terlihat di Kuningan, Kabupaten Cirebon, hingga Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini menunjukkan bahwa fenomena meteor jatuh masih terjadi dan bisa terjadi kapan saja.
Kesimpulan
Meskipun kematian akibat jatuhnya meteor sangat langka, peristiwa-peristiwa sejarah membuktikan bahwa bahaya dari meteor jatuh nyata. Dari peristiwa Tunguska hingga kematian di India, kita harus tetap waspada terhadap ancaman alam yang mungkin terjadi kapan saja. Meskipun begitu, kita tidak pernah tahu kapan meteor akan jatuh ke Bumi.



Post Comment