Kesulitan Mencari Mas Kawin Saat Harga Emas Melonjak
Kenaikan Harga Emas dan Kelangkaan di Pasar
Gejolak perekonomian global terus mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi. Lonjakan ini tidak hanya berdampak pada pasar internasional, tetapi juga mengubah dinamika di dalam negeri, khususnya di Indonesia. Tingginya permintaan masyarakat terhadap logam mulia membuat pasokan emas batangan menjadi langka, terutama dari Antam. Akibatnya, harga emas di pasar bebas meningkat signifikan.
Muhammad Luqman Hakim (29 tahun), seorang karyawan swasta di Balikpapan, Kalimantan Timur, kesulitan mendapatkan emas batangan untuk kebutuhan mas kawin. Ia mengaku sudah beberapa kali mencari produk tersebut di toko resmi Antam, tetapi belum berhasil menemukan stok yang tersedia. “Sudah dua bulan saya bolak-balik tapi barangnya belum ada juga,” ujarnya.
Luqman juga mencoba mencari emas di toko-toko lain, tetapi harga yang ditawarkan jauh lebih mahal dibandingkan harga resmi Antam. Saat ini, harga emas batangan di situs resmi Antam adalah Rp2.415.000 per gram, namun produk tersebut tidak tersedia. Sementara itu, di toko emas lain, harga emas batangan Antam bisa mencapai Rp3,3 juta per gram. Hal ini memaksa Luqman menunda pembelian emas hingga kondisi stabil kembali.

Pekerja menunjukan emas batangan di salah satu gerai emas. – (bacasatu/Thoudy Badai)
Pergerakan Harga Emas Dunia
Menurut pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi, harga emas akan terus naik hingga mencapai level Rp3 juta per gram pada November 2025. Prediksi ini didasarkan pada sentimen-sentimen yang mendorong pasar beralih ke komoditas safe haven.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas dunia pada Rabu (15/10/2025) mencapai 4.199 dolar AS per troy ons. Sementara itu, harga emas di dalam negeri berada di level Rp2,38 juta per gram. Ibrahim memprediksi bahwa harga emas akan segera beranjak ke level 4.200 dolar AS per troy ons, lalu menyentuh resisten 4.260 dolar AS per troy ons pada Oktober 2025. Pada November, harga emas diperkirakan mencapai 4.300 dolar AS per troy ons.
Dalam konteks lokal, harga emas diprediksi akan berada di level Rp2,4 juta per gram, dengan resisten pertama di Rp2,5 juta per gram, lalu naik ke Rp2,7 juta per gram pada Oktober 2025. Pada November, harga emas kemungkinan besar mencapai Rp3 juta per gram karena melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Ibrahim menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan harga emas. Pertama, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Presiden AS, Donald Trump, terus menerapkan bea impor yang tinggi terhadap Tiongkok, sementara Tiongkok merespons dengan membuka pasar baru dan meningkatkan neraca perdagangan.
Kedua, konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Persenjataan dari NATO, terutama dari Prancis dan AS, terus dialirkan ke Ukraina untuk menciptakan keseimbangan dalam perang. Menurut Ibrahim, tujuan utama dari penyuplai senjata adalah agar Rusia mau berunding dengan Ukraina.
Ketiga, kemungkinan penurunan suku bunga The Fed. Diperkirakan, The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan akhir bulan ini. Selain itu, ada indikasi bahwa suku bunga akan turun lagi sebesar 50 bps pada November dan Desember 2025.
Impor Emas oleh Antam
Untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memutuskan untuk mengimpor emas sekitar 30 ton dari Singapura dan Australia. Direktur Utama Antam Achmad Ardianto menjelaskan bahwa produksi emas Antam di Pongkor, Jawa Barat, hanya mampu memproduksi 1 ton per tahun. Sementara itu, realisasi penjualan emas Antam pada 2024 mencapai 43 ton, dengan target penjualan 45 ton pada 2025.
Untuk mencapai target tersebut, Antam melakukan beberapa langkah seperti program buyback, yaitu kegiatan menjual kembali emas yang telah dibeli dari masyarakat. Namun, jumlah emas yang dapat dicetak melalui buyback hanya sekitar 2,5 ton per tahun. Oleh karena itu, Antam harus mengimpor emas untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Galeri 24 Pegadaian menghadirkan Emas Batangan seberat 12,5 kg. – (Pegadaian)
Kebijakan Pemerintah dan Produksi Emas Nasional
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa produksi emas nasional saat ini masih terbatas. Sebagian besar produksi berasal dari dua perusahaan besar, yakni PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Total produksi emas nasional diperkirakan mencapai 80 ton per tahun, tetapi belum cukup untuk memenuhi permintaan domestik.
Bahlil menambahkan bahwa produksi emas dari Freeport maupun AMNT belum optimal karena gangguan pasokan setelah insiden longsor di tambang bawah tanah Freeport. Pemerintah terus memantau perkembangan dan berharap produksi dapat kembali normal seiring perbaikan fasilitas tambang.
Langkah-Langkah untuk Memastikan Stabilitas Pasokan
Untuk menjaga stabilitas pasokan emas, Antam terus melakukan kerja sama secara business to business (B2B) dengan perusahaan-perusahaan tambang. Langkah ini diharapkan mampu menjaga ketersediaan pasokan di pasar, sekaligus mengurangi tekanan terhadap industri perhiasan dan sektor keuangan.
Selain itu, pemerintah juga memastikan bahwa Antam tidak pernah mengekspor emas ke luar negeri. Yang mengekspor emas adalah perusahaan-perusahaan tambang lainnya di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan emas dalam negeri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat terbatas di Kertanegara, Jakarta Selatan, Ahad (19/10/2025). – (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)



Post Comment