5 Fakta Burung Kuali, Perubahan Warna Paruh Saat Musim Kawin

Informasi Umum tentang Bangau Triwarna

Bangau triwarna adalah spesies burung yang berasal dari Amerika. Mereka tinggal di berbagai habitat air seperti pesisir, sungai, danau, serta rawa. Burung ini memiliki tiga kombinasi warna pada bulu tubuhnya: biru batu pada bagian punggung, putih pada dada dan perut, serta merah keunguan di sekitar leher. Ukuran tubuh mereka berkisar antara 56—76 cm dengan panjang sayap mencapai 97 cm. Bobot rata-ratanya sekitar 334—415 gram.

Persebaran dan Habitat

Bangau triwarna tersebar luas di kawasan Amerika, mulai dari Amerika Utara hingga Amerika Selatan. Mereka bisa ditemukan di sekitar hutan tropis, hutan bakau, sungai, danau, pesisir pantai, serta daerah air payau. Wilayah perkembangbiakan mereka biasanya berada di dekat sumber air dengan elevasi antara 0—600 meter di atas permukaan air. Keberadaan sumber air ini sangat penting karena menyediakan makanan untuk burung-burung ini.

Pola Makan dan Teknik Berburu

Bangau triwarna merupakan burung karnivora dengan pola makan yang cukup bervariasi. Mereka memakan ikan, amfibi, krustasea, gastropoda, lintah, cacing, laba-laba, dan serangga air. Teknik berburu mereka melibatkan gerakan perlahan di air sambil membuka sayap untuk menutupi diri, lalu langsung menyambar mangsa saat berada dalam jangkauan.

Kehidupan Sosial dan Perilaku

Bangau triwarna hidup dalam koloni, terutama saat beristirahat, bereproduksi, dan migrasi. Namun, ketika mencari makan, mereka cenderung hidup soliter. Mereka memiliki wilayah kecil yang tidak boleh dimasuki oleh bangau lain, bahkan dari koloni yang sama. Suara khas mereka adalah “kyoowk” yang keras dan tajam. Selain itu, mereka juga melakukan migrasi saat musim dingin tiba, menuju arah Amerika Selatan.

Kemampuan Mengubah Warna Tubuh

Salah satu hal menarik tentang bangau triwarna adalah kemampuan mereka mengubah warna tubuh pada momen tertentu. Pada musim kawin, paruh dan kaki mereka berubah warna menjadi biru dan merah jambu. Bulu jambul di kepala juga berubah menjadi putih dan bisa ditegakkan saat bertemu pasangan. Perubahan ini terjadi baik pada jantan maupun betina.

Sistem Reproduksi

Musim kawin bangau triwarna biasanya dimulai pada pertengahan bulan Maret. Mereka bersifat monogami dan hanya setia pada satu pasangan sepanjang hidup. Pasangan baru akan membuat sarang di tempat berkumpul koloni menggunakan ranting. Betina biasanya menghasilkan 3—4 telur dalam satu musim kawin. Telur-telur ini inkubasi selama 21—25 hari. Anak-anak akan meninggalkan sarang setelah 5 minggu atau setelah bisa terbang.

Status Konservasi

Berdasarkan IUCN Red List, bangau triwarna masuk dalam kategori “Least Concern” atau risiko rendah. Populasi mereka stabil dan diperkirakan sekitar 190—200 ribu ekor di seluruh dunia. Tidak ada upaya konservasi khusus yang dilakukan untuk spesies ini. Namun, ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat ekspansi lahan manusia.

Fungsi Ekologis

Kehadiran bangau triwarna di habitat alami menjadi indikator kesehatan ekosistem. Peneliti menggunakan jumlah individu, kondisi bulu, telur, tingkat kematian, dan keberhasilan mencapai usia dewasa untuk menilai ketersediaan ikan dan makhluk air lainnya. Dengan demikian, bangau triwarna tidak hanya menawan tetapi juga berkontribusi pada keseimbangan ekosistem.

Post Comment