1 Tahun Prabowo Dalam Pandangan Mantan Ketua MK: Struktur Pemerintah Tidak Efisien
Evaluasi Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran Setahun Pasca-Pelantikan
Presiden RI, Prabowo Subianto, genap berusia satu tahun dalam menjalankan pemerintahannya pada 20 Oktober 2025. Sejumlah evaluasi dan kritik terhadap struktur pemerintahan yang dipegangnya mulai muncul. Salah satunya datang dari eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie, yang memberikan masukan terkait efisiensi dan tata kelola pemerintahan.
Struktur Pemerintahan yang Dinilai Tidak Efisien
Jimly Asshiddiqie menyampaikan bahwa struktur pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo dinilai tidak efisien. Hal ini disebabkan oleh kelebihan jumlah jabatan di kementerian dan lembaga negara. Menurutnya, Kabinet Merah Putih terlalu gemuk, sehingga mengakibatkan tumpang tindih jabatan yang memperlambat proses pengambilan keputusan.
“Struktur pemerintahnya tidak efisien, terlalu besar,” ujarnya. Contoh nyata dari hal ini adalah adanya delapan orang yang menjabat bidang hukum, baik dari kementerian koordinator maupun kementerian lainnya. Meski fungsi pekerjaan berkurang, struktur justru semakin kompleks.
Perlu Penyesuaian dengan Perkembangan Zaman
Jimly juga menyoroti pentingnya penyesuaian institusi negara dengan perkembangan zaman. Ia menegaskan bahwa semakin lama sebuah institusi berdiri, semestinya semakin efisien dan inklusif. Namun, jika institusi tersebut bersifat ekstraktif, maka akan menghabiskan sumber daya internal dan tidak efektif.
“Kita harus memastikan bahwa struktur pemerintahan sesuai dengan karakter perkembangan zaman,” katanya. Ia menekankan bahwa pembenahan kelembagaan membutuhkan waktu minimal satu tahun untuk mencapai transformasi yang signifikan.
Capaian di Bidang Diplomasi Luar Negeri
Meskipun ada kritik terhadap struktur pemerintahan, Jimly tetap mengapresiasi capaian pemerintahan Prabowo-Gibran di kancah internasional. Ia menilai bahwa Prabowo berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang diakui sebagai global player.
“Di era sekarang kita mendapatkan presiden bernama Prabowo Subianto, pas waktunya,” ujarnya. Ia mencontohkan bagaimana Presiden Prabowo diperhitungkan oleh para pemimpin dunia, seperti Donald Trump saat berada di PBB atau di Mesir.
Pentingnya Kolaborasi dan Tim Kerja
Jimly menekankan bahwa sukses pemerintahan tidak hanya bergantung pada satu individu, melainkan juga pada kerja sama tim yang solid. “Teamwork ini bukan hanya orang, tapi kelembagaan,” tambahnya. Ia menyarankan agar pemerintahan dapat melakukan pembenahan struktural agar lebih efisien dan mampu menjawab tantangan yang ada.
Rekomendasi untuk Masa Depan
Dalam evaluasi setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Jimly menyarankan adanya transformasi kelembagaan yang lebih baik. Ia berharap pemerintah dapat melakukan perbaikan secara bertahap, termasuk dalam penyederhanaan struktur pemerintahan. Dengan demikian, pemerintahan dapat lebih efisien dan mampu memberikan layanan yang optimal kepada rakyat.



Post Comment